Setelah penagih utang menyita rumah dan seluruh hartanya karena utang kakak iparnya, Abah bertekad untuk bertahan dengan tinggal sementara di sebuah rumah di desa terpencil di Jawa Barat. Rumah itu adalah rumah masa kecilnya, warisan dari ayahnya. Namun kemudian ia kalah dalam kasus pengadilan, membuat keluarganya harus hidup dalam kemiskinan selamanya. Abah kini harus membiasakan diri dengan status ekonomi barunya bersama dengan keluarganya: Emak istrinya, Euis (beranjak remaja dan mengalami menstruasi pertama dan cinta pertamanya), dan Cemara/Ara (seorang anak yang penuh semangat). Mereka juga menghadapi masalah di dalam keluarga mereka sendiri yang perlahan-lahan menggoyahkan prinsip mereka: “Harta yang paling berharga adalah keluarga.